Rabu, 17 Agustus 2011

Backgroung berubah-ubah

Mungkin yang ingin bermain-main dengan Blog-nya, bisa ditambahkan script di bawah ini yang gunanya agar warna background atau text yang diinginkan berubah secara otomatis, misalnya setiap 5 menit background blog akan berubah warnanya atau mungkin setiap 1 jam sekali akan berubah, jika mau menggunakan background gambar juga bisa.

Dan ini dapat diterapkan bukan hanya pada warna text atau background saja, tetapi juga pada text-nya yang bisa diatur agar berubah-ubah, pokoknya terserah temen-temen lah enaknya bagaimana.

Di bawah ini adalah contoh untuk warna background yang berubah-ubah

Lihat contohnya

Script-nya seperti ini:
<script>
function Rands(){
//settips.blogspot.com
var nArr = new Array("blue","yellow","green");
var mFlo = Math.floor(Math.random()*nArr.length);
var mydiv = document.getElementById('settips-sample');
mydiv.style.background = nArr[mFlo];
}
setInterval(Rands,1000)
</script>

<body>
<div id='settips-sample' style='height:100px'></div>
Jadi script akan memilih warna yang terdapat pada "Array" secara acak untuk digunakan sebagai warna background pada object yang ber-ID "settips-sample", ganti / tambahkan warna-warna tersebut sesuai selera.
1000 = 1 detik, dengan maksud setiap 1 detik background akan berubah, ganti angka tersebut sesuai dengan yang diinginan. Kemudian ganti "settips-sample" dengan ID object yang ada di blog kamu.

Garis waktu dentuman besar



Ekstrapolasi pengembangan alam semesta seiring mundurnya waktu
menggunakan relativitas umum menghasilkan kondisi masa jenis dan suhu alam
semesta yang tak terhingga pada suatu waktu di masa lalu.
Singularitas ini mensinyalkan runtuhnya keberlakuan relativitas umum pada kondisi
tersebut. Sedekat mana kita dapat berekstrapolasi menuju singularitas
diperdebatkan, namun tidaklah lebih awal daripada masa Planck.
Fase awal yang panas dan padat itu sendiri dirujuk sebagai "the Big
Bang"
, dan dianggap sebagai "kelahiran"
alam semesta kita. Didasarkan pada pengukuran pengembangan menggunakan Supernova
Tipe Ia, pengukuran fluktuasi temperatur pada latar gelombang mikro kosmis, dan pengukuran fungsi
korelasi galaksi, alam semesta memiliki usia 13,73 ±
0.12 milyar tahun.
Kecocokan hasil ketiga pengukuran independen ini dengan kuat mendukung model ΛCDM
yang mendeskripsikan secara mendetail kandungan alam semesta.

Fase terawal dentuman besar penuh dengan spekulasi. Model yang paling
umumnya digunakan mengatakan bahwa alam semesta terisi secara homogen
dan isotropis dengan rapatan
energi yang sangat tinggi, tekanan
dan temperatur yang sangat besar, dan dengan cepat
mengembang dan mendingin. Kira-kira 10−37 detik setelah
pengembangan, transisi fase menyebabkan inflasi
kosmis, yang sewaktu itu alam semesta mengembang secara
eksponensial. Setelah inflasi berhenti, alam
semesta terdiri dari plasma kuark-gluon beserta partikel-partikel elementer lainnya.
Temperatur pada saat itu sangat tinggi sehingganya kecepatan gerak
partikel mencapai kecepatan relativitas, dan produksi pasangan segala jenis partikel terus menerus
diciptakan dan dihancurkan. Sampai dengan suatu waktu, reaksi yang tak
diketahui yang disebut bariogenesis
melanggar kekekalan jumlah barion dan
menyebabkan jumlah kuark dan lepton
lebih banyak daripada antikuark dan antilepton sebesar satu per 30 juta.
Ini menyebabkan dominasi materi melebihi antimateri
pada alam semesta.

Ukuran alam semesta terus membesar dan temperatur alam semesta terus
menurun, sehingga energi tiap-tiap partikel terus menurun. Transisi fase
perusakan simetri membuat gaya-gaya
dasar fisika dan parameter-parameter partikel elementer berada dalam
kondisi yang sama seperti sekarang. Setelah
kira-kira 10−11 detik, gambaran dentuman besar menjadi lebih
jelas oleh karena energi partikel telah menurun mencapai energi yang
bisa dicapai oleh eksperimen fisika partikel. Pada sekitar 10−6 detik, kuark
dan gluon bergabung membentuk barion seperti
proton dan neutron. Kuark yang sedikit lebih banyak daripada antikuark
membuat barion sedikit lebih banyak daripada antibarion. Temperatur pada
saat ini tidak lagi cukup tinggi untuk menghasilkan pasangan
proton-antiproton, sehingga yang selanjutnya terjadi adalah pemusnahan
massal, menyisakan hanya satu dari 1010 proton dan neutron
terdahulu. Setelah pemusnahan ini, proton, neutron, dan elektron yang
tersisa tidak lagi bergerak secara relativistik dan rapatan energi alam
semesta didominasi oleh foton (dengan sebagian kecil berasal dari neutrino).

Beberapa menit semasa pengembangan, ketika temperatur sekitar satu
milyar kelvin
dan rapatan alam semesta sama dengan rapatan udara, neutron bergabung
dengan proton dan membentuk inti atom deuterium
dan helium
dalam suatu proses yang dikenal sebagai nukleosintesis dentuman besar. Kebanyakan proton masih
tidak terikat sebagai inti hidrogen.
Seiring dengan mendinginnya alam semesta, rapatan energi massa rihat

materi secara gravitasional mendominasi. Setelah 379.000 tahun,
elektron dan inti atom bergabung menjadi atom (kebanyakan berupa hidrogen)
dan radiasi materi mulai berhenti. Sisa-sisa radiasi ini yang terus
bergerak melewati ruang semesta dikenal sebagai radiasi latar gelombang mikro kosmis.



Medan Ultra Dalam Hubble

Selama periode yang sangat panjang, daerah-daerah alam semesta yang
sedikit lebih rapat mulai menarik materi-materi sekitarnya secara
gravitasional, membentuk awan gas, bintang,
galaksi, dan objek-objek astronomi lainnya yang terpantau sekarang.
Detail proses ini bergantung pada banyaknya dan jenis materi alam
semesta. Terdapat tiga jenis materi yang memungkinkan, yakni materi
gelap dingin, materi
gelap panas, dan materi
barionik. Pengukuran terbaik yang didapatkan dari WMAP menunjukkan
bahwa bentuk materi yang dominan dalam alam semesta ini adalah materi
gelap dingin. Dua jenis materi lainnya hanya menduduki kurang dari 18%
materi alam semesta.

Bukti-bukti independen yang berasal dari supernova
tipe Ia dan radiasi latar belakang mikrogelombang kosmis

menyiratkan bahwa alam semesta sekarang didominasi oleh sejenis bentuk
energi misterius yang disebut sebagai energi
gelap
, yang tampaknya menembus semua ruang. Pengamatan ini
mensugestikan bahwa 72% total rapatan energi alam semesta sekarang
berbentuk energi gelap. Ketika alam semesta masih sangat muda,
kemungkinan besar ia telah disusupi oleh energi gelap, namun dalam ruang
yang sempit dan saling berdekatan. Pada saat itu, gravitasi mendominasi
dan secara perlahan memperlambat pengembangan alam semesta. Namun, pada
akhirnya, setelah beberapa milyar tahun pengembangan, energi gelap yang
semakin berlimpah menyebabkan pengembangan alam semesta mulai secara
perlahan semakin cepat.

Segala evolusi kosmis yang terjadi setelah periode inflasioner ini
dapat secara ketat dideskripsikan dan dimodelkan oleh model
ΛCDM model, yang menggunakan kerangka mekanika kuantum dan
relativitas umum Einstein yang independen. Sebagaimana yang telah
disebutkan, tiada model yang dapat menjelaskan kejadian sebelum 10−15
detik setelah kejadian dentuman besar. Teori kuantum
gravitasi diperlukan untuk mengatasi batasan ini.

Sumber:
Lihat selengkapnya di Wikipedia

Ledakan dahsyat




Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam
semesta
, berdasarkan kajian kosmologi
tentang bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan Teori
Dentuman Besar
atau Model Dentuman Besar). Berdasarkan
pemodelan dentuman besar ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat
panas dan padat yang mengembang pesat, secara terus menerus hingga hari
ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam
semesta bermula sekitar 13,7 milyar tahun lalu,
yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big
Bang
tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan
paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode
ilmiah
beserta observasi.

Adalah Georges
Lemaître, seorang biarawan Katoli Romawi Belgia, yang mengajukan
teori dentuman besar mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia
menyebutnya sebagai "hipotesis atom purba".
Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas umum Albert Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana,
seperti homogenitas
dan isotropi
ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori dentuman besar dirumuskan
oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak
bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus
dengan geseran merahnya, sebagaimana yang
disugesti oleh Lemaître pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap
mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh
memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang
kita: semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.

Jika jarak antar gugus-gugus galaksi terus meningkat seperti yang
terpantau sekarang, semuanya haruslah pernah berdekatan di masa lalu.
Gagasan ini secara rinci mengarahkan pada suatu keadaan massa
jenis
dan suhu

yang sebelumnya sangat ekstrim. dan berbagai pemercepat partikel raksasa telah
dibangun untuk percobaan dan menguji kondisi tersebut, yang menjadikan teori
tersebut dapat konfirmasi dengan signifikan, walaupun
pemercepat-pemercepat ini memiliki kemampuan yang terbatas untuk
menyelidiki fisika partikel. Tanpa adanya bukti apapun
yang berhubungan dengan pengembangan awal yang cepat, teori ledakan
dahsyat tidak dan tidak dapat memberikan beberapa
penjelasan seperti kondisi awal, melainkan mendeskripsikan dan menjelaskan
perubahan umum alam semesta sejak pengembangan awal tersebut.
Kelimpahan unsur-unsur ringan yang terpantau di seluruh kosmos sesuai
dengan prediksi kalkulasi pembentukan unsur-unsur ringan melalui proses
nuklir di dalam kondisi alam semesta yang mengembang dan mendingin pada
awal beberapa menit kemunculan alam semesta sebagaimana yang diuraikan
secara terperinci dan logis oleh nukleosintesis ledakan dahsyat.

Fred
Hoyle
mencetuskan istilah Big Bang pada sebuah siaran radio
tahun 1949. Dilaporkan secara luas bahwa, Hoyle yang mendukung model
kosmologis alternatif "keadaan tetap" bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif, namun
Hoyle secara eksplisit membantah hal ini dan mengatakan bahwa istilah
ini hanyalah digunakan untuk menekankan perbedaan antara dua model
kosmologis ini.
Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar dalam usaha para
fisikawan untuk memahami nukleosintesis
bintang yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari
unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir. Setelah penemuan radiasi latar mikrogelombang kosmis pada tahun 1964,
kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori dentuman
besar haruslah pernah terjadi.

Sumber:
wikipedia

Dentuman besar -perkembangan

Teori dentuman besar dikembangkan berdasarkan pengamatan pada stuktur
alam semesta beserta pertimbangan teoritisnya. Pada tahun 1912, Vesto
Slipher yang pertama mengukur Efek
Doppler
pada "nebula
spiral" (nebula spiral merupakan istilah lama untuk galaksi spiral),
dan kemudian diketahui bahwa hampir semua nebula-nebula itu menjauhi
bumi. Ia tidak berpikir lebih jauh lagi mengenai implikasi fakta ini,
dan sebenarnya pada saat itu, terdapat kontroversi apakah nebula-nebula
ini adalah "pulau semesta" yang berada di luar galaksi Bima
Sakti
. Sepuluh tahun
kemudian, Alexander Friedmann, seorang kosmologis dan matematikawan
rusia,
menurunkan persamaan
Friedmann dari persamaan relativitas umum Albert Einstein. Persamaan ini menunjukkan bahwa alam
semesta mungkin mengembang dan berlawanan dengan model alam semesta yang
statis seperti yang diadvokasikan oleh Einstein pada saat itu. Pada tahun 1924, pengukuran Edwin Hubble akan jarak nebula spiral terdekat
menunjukkan bahwa ia sebenarnya merupakan galaksi

lain. Georges
Lemaître kemudian secara independen menurunkan persamaan Friedmann
pada tahun 1927 dan mengajukan bahwa resesi nebula yang disiratkan oleh
persamaan tersebut diakibatkan oleh alam semesta yang mengembang.

Pada tahun 1931 Lemaître
lebih jauh lagi mengajukan bahwa pengembangan alam semesta seiring
dengan berjalannya waktu memerlukan syarat bahwa alam semesta mengerut
seiring berbaliknya waktu sampai pada suatu titik di mana seluruh massa
alam semesta berpusat pada satu titik, yaitu "atom purba" di
mana waktu dan ruang bermula.

Mulai dari tahun 1924, Hubble mengembangkan sederet indikator jarak
yang merupakan cikal bakal tangga
jarak kosmis menggunakan teleskop Hooker 100-inci (2.500 mm)
di Observatorium
Mount Wilson. Hal ini memungkinkannya memperkirakan jarak antara
galaksi-galaksi yang pergeseran merahnya telah diukur, kebanyakan oleh Slipher.
Pada tahun 1929, Hubble menemukan korealsi antara jarak dan kecepatan
resesi, yang sekarang dikenal sebagai hukum
Hubble
.Lemaître

telah menunjukan bahwa ini yang diharapkan, mengingat prinsip kosmologi.


Satelit WMAP

Semasa tahun 1930-an, gagasan-gagasan lain diajukan sebagai kosmologi
non-standar untuk menjelaskan pengamatan Hubble, termasuk pula model Milne,alam
semesta berayun (awalnya diajukan oleh Friedmann, namun
diadvokasikan oleh Albert Einstein dan Richard
Tolman) dan hipotesis cahaya lelah

(tired light) Fritz Zwicky.

Setelah Perang Dunia II, terdapat dua model
kosmologis yang memungkinkan. Satunya adalah model
keadaan tetap Fred Hoyle, yang mengajukan bahwa materi-materi
baru tercipta ketika alam semesta tampak mengembang. Dalam model ini,
alam semesta hampirlah sama di titik waktu manapun. Model lainnya
adalah teori dentuman besar Lemaître,
yang diadvokasikan dan dikembangkan oleh George
Gamow
, yang kemudian memperkenalkan nukleosintesis dentuman besar (Big
Bang Nucleosynthesis
, BBN) dan yang kaitkan oleh, Ralph Alpher

dan Robert
Herman, sebagai radiasi latar panjang gelombang kosmis (cosmic
microwave background radiation
, CMB). Ironisnya,
justru adalah Hoyle yang mencetuskan istilah big bang untuk
merujuk pada teori Lemaître dalam suatu siaran radio BBC pada bulan
Maret 1949. Untuk
sementara, dukungan para ilmuwan terbagi kepada dua teori ini. Pada
akhirnya, bukti-bukti pengamatan memfavoritkan teori dentuman besar.
Penemuan dan konfirmasi radiasi latar belakang mikrogelombang kosmis
pada tahun 1964 mengukuhkan dentuman besar
sebagai teori yang terbaik dalam menjelaskan asal usul dan evolusi
kosmos. Kebanyakan karya kosmologi zaman sekarang berkutat pada
pemahaman bagaimana galaksi terbentuk dalam konteks dentuman besar,
pemahaman mengenai keadaan alam semesta pada waktu-waktu terawalnya, dan
merekonsiliasi pengamatan kosmis dengan teori dasar.


Berbagai kemajuan besar dalam kosmologi dentuman besar telah dibuat
sejak akhir tahun 1990-an, utamanya disebabkan oleh kemajuan besar dalam
teknologi teleskop dan analisa data yang berasal dari
satelit-satelit seperti COBE,
Teleskop luar angkasa Hubble
dan WMAP

Sumber:
Wikipedia

Dentuman besar

Teori dentuman besar dikembangkan berdasarkan pengamatan pada stuktur
alam semesta beserta pertimbangan teoritisnya. Pada tahun 1912, Vesto
Slipher yang pertama mengukur Efek
Doppler
pada "nebula
spiral" (nebula spiral merupakan istilah lama untuk galaksi spiral),
dan kemudian diketahui bahwa hampir semua nebula-nebula itu menjauhi
bumi. Ia tidak berpikir lebih jauh lagi mengenai implikasi fakta ini,
dan sebenarnya pada saat itu, terdapat kontroversi apakah nebula-nebula
ini adalah "pulau semesta" yang berada di luar galaksi Bima
Sakti
. Sepuluh tahun
kemudian, Alexander Friedmann, seorang kosmologis dan matematikawan
rusia,
menurunkan persamaan
Friedmann dari persamaan relativitas umum Albert Einstein. Persamaan ini menunjukkan bahwa alam
semesta mungkin mengembang dan berlawanan dengan model alam semesta yang
statis seperti yang diadvokasikan oleh Einstein pada saat itu. Pada tahun 1924, pengukuran Edwin Hubble akan jarak nebula spiral terdekat
menunjukkan bahwa ia sebenarnya merupakan galaksi

lain. Georges
Lemaître kemudian secara independen menurunkan persamaan Friedmann
pada tahun 1927 dan mengajukan bahwa resesi nebula yang disiratkan oleh
persamaan tersebut diakibatkan oleh alam semesta yang mengembang.

Pada tahun 1931 Lemaître
lebih jauh lagi mengajukan bahwa pengembangan alam semesta seiring
dengan berjalannya waktu memerlukan syarat bahwa alam semesta mengerut
seiring berbaliknya waktu sampai pada suatu titik di mana seluruh massa
alam semesta berpusat pada satu titik, yaitu "atom purba" di
mana waktu dan ruang bermula.

Mulai dari tahun 1924, Hubble mengembangkan sederet indikator jarak
yang merupakan cikal bakal tangga
jarak kosmis menggunakan teleskop Hooker 100-inci (2.500 mm)
di Observatorium
Mount Wilson. Hal ini memungkinkannya memperkirakan jarak antara
galaksi-galaksi yang pergeseran merahnya telah diukur, kebanyakan oleh Slipher.
Pada tahun 1929, Hubble menemukan korealsi antara jarak dan kecepatan
resesi, yang sekarang dikenal sebagai hukum
Hubble
.Lemaître

telah menunjukan bahwa ini yang diharapkan, mengingat prinsip kosmologi.


Satelit WMAP

Semasa tahun 1930-an, gagasan-gagasan lain diajukan sebagai kosmologi
non-standar untuk menjelaskan pengamatan Hubble, termasuk pula model Milne,alam
semesta berayun (awalnya diajukan oleh Friedmann, namun
diadvokasikan oleh Albert Einstein dan Richard
Tolman) dan hipotesis cahaya lelah

(tired light) Fritz Zwicky.

Setelah Perang Dunia II, terdapat dua model
kosmologis yang memungkinkan. Satunya adalah model
keadaan tetap Fred Hoyle, yang mengajukan bahwa materi-materi
baru tercipta ketika alam semesta tampak mengembang. Dalam model ini,
alam semesta hampirlah sama di titik waktu manapun. Model lainnya
adalah teori dentuman besar Lemaître,
yang diadvokasikan dan dikembangkan oleh George
Gamow
, yang kemudian memperkenalkan nukleosintesis dentuman besar (Big
Bang Nucleosynthesis
, BBN) dan yang kaitkan oleh, Ralph Alpher

dan Robert
Herman, sebagai radiasi latar panjang gelombang kosmis (cosmic
microwave background radiation
, CMB). Ironisnya,
justru adalah Hoyle yang mencetuskan istilah big bang untuk
merujuk pada teori Lemaître dalam suatu siaran radio BBC pada bulan
Maret 1949. Untuk
sementara, dukungan para ilmuwan terbagi kepada dua teori ini. Pada
akhirnya, bukti-bukti pengamatan memfavoritkan teori dentuman besar.
Penemuan dan konfirmasi radiasi latar belakang mikrogelombang kosmis
pada tahun 1964 mengukuhkan dentuman besar
sebagai teori yang terbaik dalam menjelaskan asal usul dan evolusi
kosmos. Kebanyakan karya kosmologi zaman sekarang berkutat pada
pemahaman bagaimana galaksi terbentuk dalam konteks dentuman besar,
pemahaman mengenai keadaan alam semesta pada waktu-waktu terawalnya, dan
merekonsiliasi pengamatan kosmis dengan teori dasar.


Berbagai kemajuan besar dalam kosmologi dentuman besar telah dibuat
sejak akhir tahun 1990-an, utamanya disebabkan oleh kemajuan besar dalam
teknologi teleskop dan analisa data yang berasal dari
satelit-satelit seperti COBE,
Teleskop luar angkasa Hubble
dan WMAP

Sumber:
Wikipedia

Impresionisme


Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad ke-19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1960-an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, Impression, Sunrise (impression, soleil levant). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikalnya di Le Charivari.

Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah, komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, serta subyek-subyek lukisan tidak terlalu menonjol. Seniman impresionisme pada awalnya terinspirasi oleh teori Eugene Delacroix, ia berpendapat bahwa lukisan tidak selamanya dibentuk dengan pengolahan garis secara berlebihan, namun pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh perhitungan akan menghasilkan bentuk lukisan yang tidak kalah menariknya.

Kemudian beberapa pelukis tidak lagi sepenuhnya menggunakan aturan-aturan akademis dalam pembuatan lukisan, sehingga tidak lagi berkonsentrasi pada bentuk secara mendetail yang mementingkan kontur, volume, garis, serta meninggalkan pengamatan struktural bentuk suatu objek. Dan suasana didapatkan dengan menangkap kesan (impresi) cahaya yang ditangkap sekilas mata.

Perkembagan dari impresionisme berupa penemuan bahwa yang lebih penting dari pada teknik impresionisme sendiri adalah pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan kesan yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi. Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan di negara lain antara lain di Italia oleh pelukis Macchiaolli dan di Amerika Serikat oleh pelukis Winslow Homer. Impresionisme menjadi pelopor berkembangnya aliran-aliran seni moderen seperti Post- impresionisme, Fauvisme, dan Kubisme.

Sumber:
[LKS]Seni Budaya.Solo:CV. HaKa MJ

Aliran seni lukis


Di bawah ini adalah beberapa daftar aliran seni lukis.

  • → Abstrak

    • Abstrak merupakan jenis aliran yang mengesampingkan unsur bentuk sehingga lukisannya tidak menggambarkan objek alam secara riil tetapi tetap menampilkan sesuatu yang artistik dan unik.
      Tokoh-tokohnya seperti Kandisky, Jackson Pollock, dan Piet Mondrian.
  • → Dadaisme

    • Aliran ini menyajikan karya artistik dari bentuk-bentuk seram/mengerikan ataupun magic.
      Tokohnya antara lain Paul Gauguin, Paul Klee, dan Kurt Sewitter.
  • → Futurisme

    • Futurisme merupakan Melukis dengan berusaha menampilkan sesuatu yang dinamis dan berusaha mengutarakan sesuatu di masa depan.
      Tokohnya seperti Umberto Bocciani, Gialomo Balla, Severin, dan Carlo Carla.
  • → Ekspresionisme

    • Aliran Ekpresionisme adalah melukis dengan goresan garis dan warna yang tampak spontan, tegas, cepat, dan dinamis (penuh gerak). Pelukis mengambil ciri-ciri khusus untuk ditonjolkannya sehingga menguatkan karakter.
      Tokohnya antara lain Vincent Van Gogh, Gaugin, dan Eduard Munch.
  • Impresionisme

    • Impresionisme merupakan aliran yang mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut pandang senimannya. Karyanya tampak tidak mendetail, hanyan kesan yang tanpa garis penegas. Warna yang digunakan biasanya memilih yang cemerlang dan kilasan sinar.
      Tokoh-tokohnya antara lain Claude Monet, Auguste Renoir, Fredic Bazile, Edwar Degas, Camille Pisarro.
  • → Klasikisme

    • Ciri dari aliran ini adalah generalisme (lazim/umum), Kemegahan (mewah), Idialisme (sesuatu yang didambakan), dan rasio menjadi titik tolak seni.
      Tokohnya antara lain Jacques Louis David Watten, Vigee Lebrum, dan Jan Ingres.
  • → Kubisme

    • Kubisme merupakan jenis aliran yang berusaha menampilkan objek dari bentuk geometris, persegi ataupun kubus yang tersusun.
      Tokohnya seperti Pablo Picasso dan Paul Cezane.
  • → Naturalisme

    • Merupakan Lukisan yang mengutamakan kesamaan terhadap objeknya yaitu berupa keadaan alam.
      Tokohnya adalah Theodore Rousseau.
  • → Realisme

    • Aliran ini berusaha menggambarkan sesuatu yang nyata atau riil dan cenderung melebihkan karakter.
      Tokohnya adalah Gustave Coubert.
  • → Romantisme

    • Ciri dari aliran ini adalah berusaha menggambarkan sesuatu yang romantis.
      Tokoh dari aliran ini antara lain Teodore Gericault, Eugene Delacroix, Millet, dan JBC Camile Caesat.
  • → Surealisme

    • Lukisan dengan aliran ini sebagian besar menggambarkan sesuatu yang ditemui di alam mimpi, pelukis mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
      Tokohnya antara lain Salvador Dalli dan Yofra.

    Sumber:
    [LKS]Seni Budaya.Solo:CV. HaKa MJ
    [LKS]Seni Budaya.Solo:Putra Kertonatan
    

    Script jam digital

    Bila temen-temen ingin menambahkan asesoris berupa jam digital pada halaman Blog-nya mungkin script di bawah ini bisa dicoba.

    <script type='text/javascript'>
    var Clock = function(){
    var nD = new Date();
    var gH = nD.getHours();
    var gM = nD.getMinutes();
    var gS = nD.getSeconds();
    if (gM <= 9) gM = "0" + gM;
    if (gS <= 9) gSd = "0" + gS;
    var iClock = gH + ":" + gM + ":" + gS;
    var j9s = document.getElementById("myClock");
    j9s.innerHTML = iClock;
    }
    setInterval(Clock,1000);
    </script>
    

    Kemudian tambahkan Element HTML dengan ID *myClock* atau terserah temen-temen yang penting ID-nya disamakan dengan yang ada pada script diatas.
    <span id='myClock'></span>
    

    Menu dropdown


    Dalam pembuatan menu dropdown dengan menggunakan CSS, properti CSS yang utama digunakan adalah hover, display, dan position. Dengan hover, ketika mouse berada pada Menu Utama maka menu dropdown akan berfungsi yaitu memunculkan submenu dengan bantuan display, sedangkan position gunanya untuk memudahkan penempatan submenu, selain itu bisa ditambahkan properti-properti CSS yang lain yang juga tidak kalah pentingnya

    Dibawah ini contoh sederhana script HTML-nya, silahkan dicoba sendiri ya.....

    diatur sendiri juga kalau penempatannya kurang pass.. hehe....
    <style>
    a{ text-decoration: none}
    .Menus{background: #666;  color: #fff ;}
    .tabmenu{border-right:solid 1px;display:-moz-inline-box}
    .Menus li a{ color: #fff }
    .Menus ul{border: solid 1px; background: #666; margin-top: 0; display: none; position: absolute; width: 150px;}
    .Menus ul a{margin-left: -35px;}
    .Menus li:hover ul{ display: block }
    </style>
    <div class='Menus'>
           <li class='tabmenu'>
             <a href="#">Kategori 1</a>
              <ul>
              <a href="#"&62;Submenu1</a><br/>
              <a href="#"&62;Submenu2</a>
              </ul>
           </li>
    </div>
    

    Jika ingin menambahkan tab Kategori lagi, tambahkan seperti yang tampak berwarna hijau dan tempatkan di atas atau di bawahnya namun tetap di dalam div, dan silahkan di ubah style-nya sesuai selera masing-masing.

    Notepad − settips


    Mungkin Aplikasi bawaan Windows yang namanya Notepad ini kelihatannya hanyalah aplikasi biasa yang tidak banyak gunanya, namun tidak begitu bagi sebagian orang, Notepad merupakan aplikasi yang tidak kalah pentingnya dengan aplikasi-aplikasi yang lain karena dianggap aplikasi yang serbaguna yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan.

    Dengan Notepad segala macam type file dapat dibuat, walau sebagian hanya formatnya saja yang benar tetapi tidak bisa dijalankan karena Script Code-nya tidak sesuai. Namun banyak sekali file-file yang bisa dibuat menggunakan Notepad seperti HTA, HTML, JavaScript, VBScript, BAT, Autorun dan masih banyak lagi.

    Seperti halnya Template yang digunakan pada Blog ini sekarang, juga dibuat dengan bantuan Notepad. Jadi Notepad sebenarnya adalah aplikasi yang multi fungsi, tergantung diri kita sendiri bagaimana memanfaatkan Notepad dengan sebaik-baiknya.

    Selasa, 09 Agustus 2011

    Membuat Tampilan Transparan

    Biasanya pada halaman web di bagian-bagian tertentu ada tampilan yang tampak transparan yang seakan muncul di depan halaman utama, atau jika kita sering edit HTML pasti pernah lihat di pojok kiri atas saat "pratinjau". apakah ada yang berminat membuatnya...?
    Untuk membuatnya temen-temen tinggal tambahkan style pada object HTML yaitu dengan ditambahkan property "opacity".
    Contoh:
    <div style='width:200px;height:100px;background:#000;opacity:0.5'> Transparant </div>


    Tentang Logika

    Logika adalah kejelasan suatu hal dengan pencermatan pada tahap atau proses pencapaiannya, logika digunakan untuk dapat memahami sesuatu hal seperti misalnya kejadian, penyimpulan, bentuk, dan lainnya dengan cara mencari persamaan rata-rata terhadap tahap pencapaiannya dengan pengalamaan serta imajinasi individu, bila dalam pencarian persamaan terasa rumit, maka suatu hal tersebut dianggap tidak logis.<br>
    Logis atau tidak suatu hal tergantung daya pikir individu, sesuatu yang dianggap tidak logis belum tentu sesuatu itu memang tidak logis, bisa saja daya pikirnya belum mampu untuk merangkai tahap-tahap atau prosesnya hingga puncak pencapaian suatu hal tersebut. Mungkin orang yang sering mengatakan bahwa sesuatu itu tidak logis, mungkin karena tidak mau menggunakan daya pikirnya untuk mengumpulkan rincian tahap-tahap dari sesuatu yang dianggapnya tidak logis.<br>
    Semua yang berada di dunia ini sebenarnya ada logikanya (logis), walaupun mungkin itu dianggap gaib, magic, mistik atau apalah namanya, sebenarnya dapat dinalar atau dapat ditemukan rangkaian pencapaiannya karena semua itu ada prosesnya. Bila dunia ini diciptakan dengan proses maka begitu juga isinya.