Rabu, 17 Agustus 2011

Ledakan dahsyat




Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam
semesta
, berdasarkan kajian kosmologi
tentang bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan Teori
Dentuman Besar
atau Model Dentuman Besar). Berdasarkan
pemodelan dentuman besar ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat
panas dan padat yang mengembang pesat, secara terus menerus hingga hari
ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam
semesta bermula sekitar 13,7 milyar tahun lalu,
yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big
Bang
tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan
paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode
ilmiah
beserta observasi.

Adalah Georges
Lemaître, seorang biarawan Katoli Romawi Belgia, yang mengajukan
teori dentuman besar mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia
menyebutnya sebagai "hipotesis atom purba".
Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas umum Albert Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana,
seperti homogenitas
dan isotropi
ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori dentuman besar dirumuskan
oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak
bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus
dengan geseran merahnya, sebagaimana yang
disugesti oleh Lemaître pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap
mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh
memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang
kita: semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.

Jika jarak antar gugus-gugus galaksi terus meningkat seperti yang
terpantau sekarang, semuanya haruslah pernah berdekatan di masa lalu.
Gagasan ini secara rinci mengarahkan pada suatu keadaan massa
jenis
dan suhu

yang sebelumnya sangat ekstrim. dan berbagai pemercepat partikel raksasa telah
dibangun untuk percobaan dan menguji kondisi tersebut, yang menjadikan teori
tersebut dapat konfirmasi dengan signifikan, walaupun
pemercepat-pemercepat ini memiliki kemampuan yang terbatas untuk
menyelidiki fisika partikel. Tanpa adanya bukti apapun
yang berhubungan dengan pengembangan awal yang cepat, teori ledakan
dahsyat tidak dan tidak dapat memberikan beberapa
penjelasan seperti kondisi awal, melainkan mendeskripsikan dan menjelaskan
perubahan umum alam semesta sejak pengembangan awal tersebut.
Kelimpahan unsur-unsur ringan yang terpantau di seluruh kosmos sesuai
dengan prediksi kalkulasi pembentukan unsur-unsur ringan melalui proses
nuklir di dalam kondisi alam semesta yang mengembang dan mendingin pada
awal beberapa menit kemunculan alam semesta sebagaimana yang diuraikan
secara terperinci dan logis oleh nukleosintesis ledakan dahsyat.

Fred
Hoyle
mencetuskan istilah Big Bang pada sebuah siaran radio
tahun 1949. Dilaporkan secara luas bahwa, Hoyle yang mendukung model
kosmologis alternatif "keadaan tetap" bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif, namun
Hoyle secara eksplisit membantah hal ini dan mengatakan bahwa istilah
ini hanyalah digunakan untuk menekankan perbedaan antara dua model
kosmologis ini.
Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar dalam usaha para
fisikawan untuk memahami nukleosintesis
bintang yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari
unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir. Setelah penemuan radiasi latar mikrogelombang kosmis pada tahun 1964,
kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori dentuman
besar haruslah pernah terjadi.

Sumber:
wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar